Saturday, 5 January 2013

ILMU EKONOMI MAKRO DAN EKONOMI MIKRO

Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
  • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas.
  • Sumber daya tersedia secara terbatas.
  • Masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro

Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan

Contoh masalah ekonomi makro :
Hiperinflasi Di Indonesia Tahun 1963, 1964 dan 1965
Pada tahun 1963 Gubernur bank sentral ditetapkan sebagai sebutan Menteri urusan bank sentral, pada waktu itu segala urusan kebijakan moneter ditetapkan oleh Menteri urusan bank sentral dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.
Waktu itu aksi-aksi militer guna memadamkan pemberontakan didaerah makin menggerogoti anggaran pemerintah, diperbesar lagi adanya propaganda politik misalnya, pemberontakan Irian barat, konfrontasi dengan Malaysia, pembangunan proyek-proyek mercusuar dan lain sebagainya, yang akibatnya menimbulkan defisit bagi negara semakin parah. Defisit negara yang semula pada tahun 1955 sebesar 14% membengkak menjadi 175%. Sehingga untuk menutupinya pemerintah melakukan Money Creation yang mengakibatkan inflasi makin tinggi.
Sedangkan tahun 1964, Indonesia mengalami hiperinflasi sebesar 109% yang diakibatkan adanya mata uang yang berbeda di Indonesia yaitu di Riau dan Papua. Namun pada tahun1964, mata uang tersebut akhirnya dihapuskan dan Indonesia menggunakan Rupiah sebagai mata uang nasional.
Tingginya laju inflasi ini mengikis tingkat suku bunga riil para deposan, bahkan menjadi negatif. Akibatnya banyak bank yang menggunakan uang nasabah dimasukkan ke institusi luar yang returnnya lebih tinggi termasuk perdagangan komoditas yang untungnya jauh lebih besar. Sehingga BI memberi aturan tegas bagi bank-bank di Indonesia agar uang tidak lari keluar guna menjaga likuiditas dalam negeri. Sifatnya adalah membatasi ruang gerak dan peningkatan permodalan. Pemerintah memberikan aturan bahwa seluruh saldo bank-bank swasta harus dipindahkan ke rekening bank-bank pemerintah. Untuk itu pemerintah mengharuskan bank-bank swasta menambah jumlah modal sebesar 25 juta rupiah.
Namun hiperinflasi tetap tidak dapat dihindari akibat Money Creation yang terus menerus, sehingga pada tanggal 13 Desember 1965 pemerintah melakukan pemotongan nilai uang dari 1000 rupiah menjadi 1 rupiah. Kebijakan ini memberikan pukulan besar bagi perbankan nasional, terutama yang telah menyetor modal tambahan karena tergerus drastis dalam sekejab. Para nasabah perbankan juga gigit jari akibat nilai dana simpanannya juga menciut 1/1000. Segala usaha pemotongan nilai uang ini ternyata tidak berhasil meredam inflasi, dan harga tetap naik membumbung tinggi maka terjadilah hiperinflasi.
Karena, inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa menjadi turun pada tahun 1965. Laju inflasi pada waktu itu sebesar 650%, berarti harga-harga naik lebih dari enam kali lipat dalam kurun waktu satu tahun.
Perlu diketahui bahwa gejala hiperinflasi ini dulu juga dimulai dengan menguatnya nilai tukar USD seperti sekarang yang terjadi. Dimana USD menguat tak terkendali, padahal resesi ekonomi terjadi di negara yang mengeluarkan uang USD tersebut. Waktu itu Indonesia amat bergantung pada import sehingga bahan-bahan baku dan barang di Indonesia meningkat tak terkendali, suku bunga bank meroket 90% guna mengurangi likuiditas yang terlalu besar beredar di masyarakat. Dunia usaha macet, banyak penganguran dimana-mana, GDP minus, banyak orang frustasi.
Banyaknya uang yang beredar terlalu besar mengakibatkan menurunkan nilai mata uang itu sendiri. Tetapi lain bagi pemilik emas, harganya masih tetap stabil, ketika rupiah terpuruk dari 1 USD menjadi 20.000 rupiah, maka harga emas akan semakin membumbung tinggi , jika melakukan jual beli didalam negeri.
Hiperinflasi tersebut menyebabkan nilai mata uang asing menguat. Hal ini menyebabkan harga barang import semakin naik. Pada saat itu, banyak dari perusahaan di Indonesia sendiri melakukan banyak kegiatan import untuk bahan bakunya. Akibatnya banyak pabrik yang melakukan pengurangan tenaga kerja dan bahkan menutup usahanya. Hal ini menimbulkan tingkat pengangguran yang semakin tinggi.
Para pemilik uang melihat hal ini akan merupakan hal yang merugikan sehingga mereka menggunakan mata uang asing untuk tetap mendapatkan keuntungan. Untuk mengurangi hal itu terjadi, maka pemerintah Indonesia menetapkan tingkat suku bunga dinaikan untuk menarik para nasabah kembali menyimpan uang di bank.
Teori dampak fisher internasional (International Fisher Effect–IFE) menggunakan tingkat suku bunga sebagai pengganti perbedaan inflasi, untuk menjelaskan mengapa kurs berubah sepanjang waktu, namun teori ini sangan terkait dengan teori paritas daya beli (Purchasing Power Parity–PPP) karena suku bunga seringkali sangat terkait dengan tingkat inflasi. Menurut dampak fisher, tingkat suku bunga bebas resiko nominal mencakup tingkat pengembalian riil dan taksiran inflasi. Jika investor dari seluruh negara menginginkan pembelian yang sama, perbedaan tingkat suku bunga antar negara mungkin merupakan akibat dariperbedaan taksiran inflasi.
Dalam kasus yang kita bahas ini, pemerintah menggunakan teori dari Irving Fisher untuk menyelesaikan masalah inflasi, yakni penetapkan tingkat suku bunga yang tinggi. Mereka berharap dengan adanya suku bunga yang tinggi dapat menarik kembali para nasabahnya agar mau untuk menabung di bank. Hal ini dapat mengurangi money supply  yang ada, yang nantinya akan berdampak terhadap penurunan nilai mata uang asing dan penguatan pada nilai mata uang lokal.
Teori paritas daya beli (PPP) menyatakan bahwa pergerakan nilai tukar disebabkan oleh perbedaan tingkat inflasi. Jika suku bunga riil antara negara sama, maka perbedaan suku bunga nominal diakibatkan oleh perbedaan taksiran inflasi. Teori dampak fisher internasional (IFE) menyatakan bahwa mata uang asing dengan suku bunga yang relatif tinggi akan terdepresiasi karena suku bunga nominal yang tinggi mencerminkan taksiran inflasi. Suku bunga nominal juga turut membentuk resiko gagal bayar (default) atas investasi.
Sama seperti contoh kasus di atas, apabila pada tahun 1963 inflasi di Indonesia lebih tinggi dibanding inflasi di Amerika maka rupiah akan terdepresiasi. Investor–investor tidak memperoleh keuntungan dari investasinya di Indonesia karena perbedaan suku bunga tersebut.
Implikasi dampak fisher internasional (IFE) bagi investor asing yang berupaya memanfaatkan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang relatif tinggi akan sama. Investor asing akan terkena dampak negatif dari tingkat inflasi AS yang relatif lebih tinggi jika mereka berusaha memanfaatkan suku bunga AS yang lebih tinggi.
Kesimpulan :
Indonesia memang pernah mengalami hiperinflasi, namun tidak pernah melakukan redenominasi. Yang terjadi hanyalah nilai rupiah yang merosot tajam. Menurut studi dari Departemen Ilmu Politik Universitas North Carolina, Indonesia pernah hiperinflasi tinggi yakni pada tahun 1962 (131%), 1963 (146%), 1964 (109%), 1965 (307%), 1966 (1136%), 1967 (106%), dan 1968 (129%). Inflasi terjadi ketika jumlah money supply di masyarakat terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan nilai mata uang akan melemah sedangkan nilai dari mata uang asing akan semakin menguat. Ketika mata uang asing itu menguat, harga import akan semakin naik sedangkan harga ekspor akan semakin turun. Hal ini menyebabkan perusahaan di Indonesia yang banyak mengimpor dari luar harus mengurangi biayanya. Maka banyak terjadi pengkikisan pekerja dan penutupan banyak pabrik yang berdampak pada peningkatan pengangguran di Indonesia. Hal ini juga berdampak pada investor yang merasa rugi untuk menanamkan modalnya, sehingga nilai dari investasi akan menurun. Untuk mengatasi hal itu, pemerintah mengambil jalan dengan Teori dampak fisher internasional (International Fisher Effect–IFE) dimana mereka melakukan peningkatan suku bunga untuk menarik kembali para nasabahnya untuk dapat mengurangi money supply.

Masalah Ekonomi Mikro


PERMASALAHAN EKONOMI MIKRO
a.      Masalah Harga Dasar dan Harga Tertinggi
Krisis ekonomi yang pernah melanda dunia terjadi cukup lama dan diyakini bahwa mekanisme pasar tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi tersebut. Artinya, keseimbangan permintaan dan penawaran di pasar tidak tercapai. Pengaruh dari krisis tersebut adalah melambungnya harga berbagai jenis barang yang di butuhkan oleh produsen dan konsumen. Salah satu campur tangan pemerintah dalam permasalahan ini ialah kebijakan pemerintah mengenai harga dasar (floor price) dan harga tertinggi (ceiling price). Tujuan penentuan harga dasar adalah untuk membantu produsen, sedangkan harga tertinggi untuk membantu konsumen. Misalnya, musim panen padi menyebabkan jumlah beras melimpah. Akibatnya, harga beras turun sehingga para petani mengalami kerugian. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menentukan harga dasar (floor price) beras untuk membantu para petani.
b. Meningkatnya Permintaan Beras
Gagal panen akan menyebabkan berkurangnya penawaran beras sehingga harga beras akan naik. Tingginya harga beras akan menambah beban hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap. Untuk mengatasi pasokan beras ini, pemerintah melakukan program impor beras melalui tender terhadap beberapa perusahaan swasta nasional dan asing.
c. Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
Sehubungan dengan naiknya harga BBM, para pengusaha angkutan umum bus kota, angkutan kota (angkot), dan taksi mengalami penurunan pendapatan dan mengurangi laba bagi pengusaha dan para sopir. Untuk menyesuaikan kenaikan harga BBM tersebut, beberapa pengusaha angkutan umum menaikkan tarifnya secara sepihak. Tindakan ini tentu sajaakan memberatkan para konsumen pengguna jasa angkutan. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah bersama para asosiasi pengusaha angkutan melakukan penyesuaian tarif angkutan umum dengan menetapkan tarif resmi bagi para pengusaha bus kota, angkutan kota dan taksi. Besarnya tarif resmi ini tentu tidak memberatkan konsumen atau juga tidak merugikan pengusaha angkutan umum.
d. Masalah Monopoli
Praktik monopoli akan mengakibatkan penguasaan pasar terhadap barang atau jasa tertentu yang dihasilkan oleh satu perusahaan. Praktik monopoli seringkali merugikan masyarakat dan konsumen. Di samping itu, monopoli akan mempersempit peluang usaha bagi masyarakat lain sehingga kurang menumbuhkan semangat berwirausaha masyarakat. Perusahaan yang melakukan praktik monopoli seringkali mempermainkan dan menetapkan harga tanpa mempertimbangkan kelompok masyarakat yang memiliki usaha sejenis. Hal ini akan menghancurkan para pesaing. Untuk menghindari kegiatan praktik monopoli, membuat peraturan yang mengatur tentang kegiatan usaha agar menumbuhkan iklim usaha yang sehat bagi masyarakat, yaitu UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
e. Masalah Distribusi
Jalur distribusi barang dan jasa yang panjang akan mengakibatkan tingkat harga barang menjadi tinggi dan mahal ketika sampai ke tangan konsumen. Untuk itu, beberapa upaya telah dilakukan oleh pemerintah atau swasta untuk memperpendek jalur distribusi sehingga harga barang ketika sampai ke tangan konsumen tidak mahal. Misalnya, PT. Coca Cola Indonesia melakukan distribusi barang melalui lebihdari 120 pusat penjualan di seluruh Indonesia dan didistribusikan langsung melalui ke pedagang eceran (80% pengecer) dan grosir dan 90% masuk kategori usaha kecil.

Monday, 24 September 2012

Jurnal

Jurnal adalah semua transaksi keuangan suatu badan usaha atau organisasi yang dicatat secara kronologis dan bertujuan untuk pendataan, termasuk di dalamnya jumlah transaksi, nama-nama transaksi baik memengaruhi atau dipengaruhi, dan waktu transaksi berjalan
Proses pencatatan ini disebut penjurnalan.
Jenis Jurnal :
  1. Jurnal umum
  2. Jurnal khusus, dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi secara spesifik berdasarkan jenis, sesuai kebutuhan perusahaan. Jenis jurnal khusus yang sering dipergunakan adalah:
    • Jurnal penjualan ( semua penjualan secara kredit)
    • Jurnal penerimaan kas (semua penerimaan kas secara tunai)
    • Jurnal pengeluaran kas ( Semua pengeluaran kas secara tunai)
    • Jurnal pembelian (semua pembelian secara kredit)
    • Jurnal umum. Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak masuk dalam jurnal khusus, misalnya pencatatan depresiasi aset tetap.

Sunday, 23 September 2012

Mengenal MYOB


MYOB
MYOB  adalah sebuah program aplikasi computer  yang dijalankan melalui windows. Program aplikasi tersebut merupakan copyright dari MYOB Limited, sebuah perusahaan software yang berpusat di  Amerika.
Kata MYOB singkatan dari Mind or Your Own Business yang artinya “uruslah urusanmu sendiri”
Fungsi Command Centre
1.       Accounts
·         Membuat dan mengedit daftar akun
·         Mencatat jurnal penyesuaian
2.       Banking
·         Mencatat transaksi kas masuk selain penerimaan piutang
·         Mencatat transaksi kas keluar selain pelunasan hutang
·         Menyusuun rekonsiliasi bank
3.       Sales
·         Mencatat transaksi penjualan
·         Mencatat retur penjualan
·         Mencatat pelunasan piutang
4.       Purchase
·         Mencatat transaksi pembelian
·         Mencatat transaksi retur pembelian
·         Mencatat pelunasan hutang
5.       Inventory
·         Mencatat daftar nama persediaan
·         Mencatat saldo awal persediaan
6.       Card File
·         Mencatat daftar nama pelanggan dan pemasok

Akun header adalah akun yang tidak bias diposting
1-0000   > Asset
2-0000   > Liability
3-0000   >Equity
4-0000   >Income
5-0000   >Cost Of Sales
6-0000   >Expense
8-0000   >Other Income
9-0000   >Other Expense
Mencatat Transaksi
Ø Pengeluaran Kas                        : Banking > Spend Money
Ø Penerimaan Kas                         : Banking > Received Money
Ø Penjualan dan Retur                 : Sales > Enter Sales
Ø Penerimaan Piutang                 : Sales > Received Payment
Ø Pembelian dan Retur                               : Purchase > Enter Purchase
Ø Pembayaran Hutang                 : Purchase> Pay Bills
Ø Jurnal Umum                               : Account > Record Jurnal Entry
Ø Persediaan Barang                    : Inventory > Adjust Inventory

Langkah-langkah Pembelajaran MYOB
1.       Menyiapkan data awal perusahaan (membuat file data bisnis)
2.       Membuat bagian atau daftar akun
3.       Membuat buku pembantu
4.       Mengentry saldo awal
5.       Mengentry transaksi
6.       Membuat laporan
7.       Membuat back up file

Menyesuaikan hubungan anta akun
a)      Menyesuaikan hubungan akun pada banking
Setup>linked account >account & bank account
b)      Menyesuaikan hubungan akun pada sales
Setup>linked account>sales
c)       Menyesuaikan hubungan akun pada purchase
Setup>linkend account>purchase

Menyesuaikan pajak
1.       Menghapus pajak
a)      Lists>tax codes
b)      IMP>import duty klik edit>delete tax code
c)       Hapus pajak-pajak yang ada selain NT, VAT dan GST
Ket:  NT= None Taxable
VAT= Value Added Tax
GST= Goods & Service Tax
2.       Mengedit GST/VAT  menjadi PPN
Ø  Klik lists klik Tax codes
Ø  Klik VAT-Value Added Tax
Ø  Tax Code adalah VAT
Ø  Description adalah Value Added Tax
Ø  Tax Type sama Value Added Tax
Ø  Rate sama 10 %

3.       Menyesuaikan hubungan akun pada PPN
Ø  Tax collected di hubungkan dengan VAT Out
Ø  Tax paid di hubungkan dengan VAT in
Ø  Kosongkan untuk link card for inland revenue
Ø  Klik OK, close untuk kembali ke menu awal     

Mencatat neraca saldo
1.       Dari menu  utama setup
2.       Pilih balances
3.       Klik Account Opening Balances
4.       Lalu isikan saldo awal masing-masing akun
5.       Untuk saldo akun kontra harus diisikan dengan nilai minus
6.       Jika belum seimbang berarti ada yang salah anda isikan
7.       Jika sudah benar klik Ok
Membuat kartu CUSTOMERS & SUPPLIERS
Membuat Kartu Customers (Debitur)
1.       Klik Card File > Card List
2.       Klik tab Customers dan klik New untuk mencatat data baru
3.       Klik data Customers ke dalam format Profile
4.       Klik Tab Selling Details dan isi datanya
5.       Klik new untuk mencatat data customer berikutnya atau klik Ok untuk keluar dari Card Information
Membuat Kartu Suppliers (Kreditur)
1.       Klik Card File > Card List
2.       Klik tab Supplier dan klik New untuk mencatat data baru
3.       Ketik data Supplier ke dalam format Profile
4.       Klik tab Buying details dan isi datanya
5.       Klik New untuk mencatat data supplier selanjutnya atau Ok untuk keluar dari Card Information
Mengedit Kartu Customers/Suppliers
1.       Klik nama customers / suppliers
2.       Klik Edit, lalu ubah data customer / supplier
3.       Klik OK untuk kembali ke card list
4.       Klik Close untuk keluar dari card list
Memcatat saldo PIUTANG & HUTANG
                Mencatat saldo Piutang (Customers)
1.       Klik Setup>Balance>Customer Balance
2.       Klik nama customers yang akan diisikan saldonya
3.       Klik Add Sale kemudian muncul pesan MYOB
4.       Klik Ok untuk masuk ke tampilan Historical Sale
5.       Tekan <tab> atau <enter> dan lengkapi data
6.       Klik Record
Memcatat saldo Hutang (Supplier)
1.       Klik Setup>Balances>Supplier Balances
2.       Klik nama supplier yang akan diisi dengan saldo awal.
3.       Kli Add Purchase kemudian muncul pesan MYOB
4.       Klik Ok untuk masuk ke tampilan Historial Purchase
5.       Klik <tab> atau <enter> dan lengkapi data
6.       Klik Record
Mencatat Persediaan BARANG
                Mencatat Detail barang (item) yang dijual
1.       Siapkan data item (persediaana)
2.       Klik commad centre inventory, klik Item List Klik New
3.       Ketik nomor barang dan nama barang
4.       Mengisi  jenis pajak pada Buying Details
5.       Mengisi jenis pajak pada Selling Details
6.       Klik New untuk mencatat item atau barang dagangan yang lain
Mencatat saldo Persediaan Barang
1.       Klik Command Centre Inventory klik Adjust Inventory
2.       Catat data persediaan barang dagang meliputi item number, unit cost, nama akun terkait
3.       Klik Record
Mencatat PEMBELIAN
                Mencatat pembelian Kredit
1.       Siapkan transaksi pembelian kredit
2.       Klik Command Centre Purchases klik Enter Purchases
3.       Klik Layout
4.       Pilih item, klik Ok
5.       Ketik data Pembelian
6.       Klik Record
Pencatatan Retur Pembelian
1.       Siapkan transaksi Retur pembelian
2.       Klik Command Centre Purchase Klik Enter Purchases
3.       Masukan data Retur pembelian dengan member tanda – (minus) pada quantitas yang dikembalikan
4.       Klik Record
5.       Klik Cancel untuk kembali ke menu utama
6.       Klik Purchase > Purchase Register
7.       Klik Returns And Debits
8.       Klik Apply to Purchase
9.       Ketik tanggal transaksi dan ID# kemudian klik mouse pada baris yang sejajar dengan jumlah yang terkait
10.   Klik Record untuk memproses
Pencatatan Pembelian Tunai
1.       Siapkan transaksi pembelian Tunai
2.       Klik command centre purchase, klik Enter Purchase
3.       Ketik data pembelian tunai
4.       Isi Paid Today dengan nilai sebesar total amount
5.       Klik Record
Mencatat PENJUALAN
                Pencatatan Pejualan Tunai
1.       Siapkan trancaksi penjualan tunai
2.       Klik command centre Sales klik Enter Sales
3.       Klik Layout
4.       Klik Item, Klik Ok
5.       Ketik data penjualan tunai
6.       Isi Paid Today dengan nilai sebesar total amount
7.       Klik Record
Pencatatan Penjualan Kredit
1.       Siapkan transaksi penjualan kredit
2.       Klik command centre sales, klik Enter Sales
3.       Ketik data penjualan
4.       Klik Record
Pencatatan Retur Penjualan
1.       Siapkan transaksi retur penjualan
2.       Klik command centre Sales, klik Enter Sales
3.       Ketik data Retur Penjualan
4.       Klik Record untuk mencatat jurnalnya
5.       Klik cancel untuk kembali ke menu utama
6.       Klik Sales, klik Sales Register
7.       Klik Returns & Credits
8.       Klik Apply to sales
9.       Ketik tanggal transaksi dan klik mouse sejajar  dengan jumlah penjualan yang terkait
10.   Klik Record
Mencatat Penerimaan dan Pengeluaran Kas
                Pencatatan  Penerimaan Pelunasan Piutang
1.       Siapkan transaksi penerimaan kas dari hasil penjualan
2.       Klik Command Centre Sales, klik Receive Payment
3.       Ketik data penerimaan kas
4.       Hilangkan discount penjualan yang ada
5.       Klik Record untuk mencatat jurnalnya
6.       Klik Command Centre Sales, klik Enter Sales
7.       Pada Layout pilih Miscellaneous
8.       Ketik data discount dengan menberikan tanda minus pada nominal rupiah
9.       Klik Record
Pencatatan Pelunasan Utang
1.       Siapkan tansaksi pengeluaran Kas
2.       Klik Command Centre Purchase klik Pay Bills
3.       Ketik data pelunasan utang, hilangkan diskon pembelian yang ada
4.       Klik record
5.       Klik command centre purchase klik Enter Puchase
6.       Pada layout pilih miscellaneous
7.       Ketik data diskon pembelian dengan tanda minus pada nominal
8.       Klik Record
Pencatatan Pengeluaran Kas
1.       Siapkan transaksi Pengeluaran kas
2.       Klik command centre Banking klik Spend Money
3.       Ketik data pengeluaran kas
4.       Klik Record
Untuk mencatat penerimaan kas
Klik Banking, klik Receive Money
Menyiapkan Laporan Keuangan
                Memproses Rekonsiliasi bank
1.       Siapkan rekening Koran dari bank
2.       Klik Command Centre Banking klik Reconcile Account
3.       Pilih Account : Cash in Bank
4.       Ketik tanggal pembuatan rekening Koran
5.       Pada New Statement Balance, ketik saldo Cash In Bank menurut Rekening Koran
6.       Klik untuk memberikan tanda ceklis  di kolom paling kiri untuk jumlah yang sudah tertera di Catatan Rekening Koran
7.       Klik Bank Entry, catat penerimaan jasa giro dan pembayaran administrasi bank
8.       Klik record
9.       Saldo out of balance harus nol (0) bila tidak tentu ada kesalahan pencatatan kas masuk dan kas keluar
10.   Klik Cancel
Mencatat Kerusakan Barang
1.       Siapkan Pos penyesuaian kerusakan barang dagang
2.       Klik Command Centre Inventory, Adjust Inventory
3.       Ketik data Penyesuaian, untuk Quantity diisi dengan tanda minus (-)
4.       Klik Record
Mencatat Jurnal Penyesuaian
1.       Siapkan pos-pos penyesuaian
2.       Klik Command Centre Account, klik Record Jurnal Entry
3.       Ketik nama akun dan jumlah yang di debet serta nama akun dan jumlah yang di kredit
4.       Klik Record untuk memproses
Menampilkan Laporan Laba Rugi
Report>account>profit and loss (accrual)>customize> Display
Menampilkan Laporan Neraca
Report>Account>Standar Balance Sheet >Customize>Display
Menampilkan Laporan Arus Kas
Report>banking>statement of cas flow>customize> display
Menampilkan jurnal dan buku besar
1.       Jurnal Umum: Account>General Account
2.       Jurnal Pembelian : Purchase>Purchase and Payables Jurnal
3.       Jurnal Penjualan : Sales>Sales and Receivables Journal
4.       Jurnal penerimaan kas : Banking>Cash Receipts
5.       Jurnal Pengeluaran Kas : Banking>Cash Disbursements
6.       Buku Besar : Account> General Ledger Detail
7.       Neraca Saldo : Account> Trial Balance
Membuat Back Up File
1.       Klik File
2.       Klik Backup
3.       Pilih : Backup All Data dan check company file for error
4.       Continue
5.       Pilih media penyimpanan pada kotak save in
6.       Ketik nama File
7.       Pilih Save
8.       Kemudian pilih : File>exit>No
Untuk mengembalikan data klik File > Restore