Friday, 22 July 2016

AKUNTANSI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN

TUJUAN PERUSAHAAN
Secara umum tujuann_utama organisasi perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang sebasar-besarnya melalui penyediaan barang at au jasa kepada masyarakat. Tanpa menyediakan barang atau jasa kepada masyarakat atau para pelanggan, perusahaan tidak mempunyai alasan untuk hidup.
Biasanya terdapat tujuan-tujuan tambahan yang mempunyai implikasi­ implikasi sosial. Tetapi setiap tujuan tersebut tetap tergantung dari tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya dan harus didukung oleh usaha untuk memenuhi tujuan utama tersebut, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat atau para pelanggan.

TUGAS MANAJEMEN
Tugas pimpinan perusahaan adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mencapai tujuan ini pimpinan harus mengetrapkan fungsi-fungsi manajemen dengan baik dalam menentukan kebutuhan dan keinginan para pelanggan akan barang dan jasa, mengumpulkan dan mengorganisasikan sarana produksi dan distribusi untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut serta mengarahkan dan mengkoordinasikan sarana tersebut secara efisien. Ini merupakan tugas yang tak mudah. Tujuan yang pasti harus ditetapkan dengan tepat, dan metode pencapaiannya harus direncanakan serta dilaksanakan sebagaimana mestinya. Disamping itu, tugas tersebut bersifat berkesinambungan. Kebutuhan­ kebutuhan dan keinginan berubah terus menerus: produk-produk dan jasa baru, yang akan meningkatkan kesejahteraan dan kesenangan para pelanggan, harus dikembangkan dan disempurnakan tanpa henti-hentinya; penelitian, produksi, dan distribusi baru harus dikembangkan untuk mencapai hasil yang dikehendaki seefisien mungkin.

FILSAFAT MANAJEMEN
Pimpinan perusahaan pada dewasa ini dipandang baik sebagai suatu badan produksi maupun sebagai suatu lembaga yang mengandung sifat sosial. Hal ini menuntut kepada manajemen agar dalam menjalankan usaha tidak hanya bersandarkan pada filsafat dan praktek yang diarahkan kepada aspek ilmiah tetapi juga kepada basis etik yang mempertimbangkan kepentingan sosial. Banyak penelitian sedang diarahkan untuk memahami tanggung jawab pimpinan perusahaan, karena telah diakui bahwa pimpinan perusahaan merupakan suatu lembaga yang paling penting dalam mengemudikan kegiatan perekonomian kita. Jika gerakan kemajuan industri diharapkan berlangsung tanpa terputus, maka para pemimpin perusahaan haruslah cakap, pandai, dan digerakkan oleh rasa tanggung jawab sosial. Jika para pemimpin tanpa memiliki kualitas-kualitas ini, maka sungguh diragukan apakah institut-institut ekonomi kita pada masa sekarang ini dapat dipertahankan.


KERUMITAN YANG DIHADAPI MANAJEMEN SEMAKIN BERTAMBAH
Struktur ekonomi kita telah menjadi sangat rumit, dan kerumitannya akan terus meningkat. Seorang manajer yang memegang komando dari suatu perusahaan modem (diibaratkan sebagai suatu kapal) harus dapat mengemudikan kapal tersebut melewati arus dan gelombang sosial dan politik, yang arah alirannya selalu berubah dan semakin meningkat kecepatannya. Badai ekonorni kelihatannya semakin dasyat. Kapal itu sendiri merupakan suatu yang sangat sensitif dan rumit secara teknis. Alat-alat untuk mengemudi dan mengendalikannya telah banyak mengalami kemajuan, para tenaga kerja yang dipimpinnya semakin terlatih. Meskipun laut dan samudera telah digambarkan dalam peta secara lebih baik, tetapi nakhoda tetap mempunyai tanggung jawab untuk memilih arah yang akan dituju, memperlengkapi kapal, dan mengorganisasikan tenaga kerja, mengkoordinasikan usahanya serta membangkitkan semangat untuk menyelesaikan pelayaran. Apabila manajer kurang cakap, pasti akan terjadi kecelakaan. Apabila Manajer memiliki kecakapan tetapi hanya digerakan oleh tujuan-tujuan pribadi, dia kemungkinan sekali akan menjadi seorang pembajak ekonomi dan merupakan suatu ancaman bagi seluruh kegiatan yang syah. hanya apabila pemimpin telah bebas dari ketidak cakapan dan ketamakan, maka baru dapat diharapkan kapal-kapal perdagangan itu akan maju dengan kecepatan sepenuhnya menuju kearah pelabuhan kesejahteraan ekonomi.


PENTINGNYA KEAHLIAN MANAJEMEN
Termasuk tugas pimpinan perusahaan adalah menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang sehat yang harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang kompeten dan berpengalaman. Prinsip-prinsip manajemen yang sehat mencakup-banyak faktor yang berhubungan dengan semua kegiatan kepemimpinan mulai dari perencanaan awal sampai pada pencapaian tujuan.
Secara lebih spesifik dan untuk menunjukkan ruang lingkup serta kerumitan dari masalah manajemen, dapat dikemukakan bahwa prinsip-prinsip manajemen yang sehat meliputi tindakan seperti penetapan rencana, baik jangka pendek maupun jangka panjang; perumusan tujuan perusahaan yang lebih spesifik; pengembangan kebijaksanaan pokok; pembangunan suatu struktur organisasi yang sehat penetapan norma-norma pelanksanaan; penciptaan dan pemeliharaan metode dan saluran komuniasi baik didalam perusahaan; pengukuran pelaksanaan; dan pemeliharaan hubungan yang baik dengan para pegawai, pemegang saham, masyarakat umum serta para pelanggan.

Memang seharusnya ada perbaikan yang berkesinambungan dalam ilmu manajemen, yaitu dengan perencanaan yang lebih baik, koordinasi dan fasilitas yang lebih efisien, pengarahan dan pengendalian usaha yang lebih efektif, pengukuran dan pemberian imbalan yang lebih cermat untuk pelaksanaan, dan jaminan yang lebih besar bagi para pekerja dan investor. Pemborosan dan ketidak­ efisienan dari pimpinan, seperti juga ketamakan, tidak dapat ditolerir. Ringkasnya, harus terdapat suatu tingkat keahlian dan kecakapan memimpin yang tinggi serta kejujuran dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu, dalam bidang yang luas timbul pertanyaan mengenai peranan yang dapat dan harus dimainkan oleh akuntansi dalam mengembangkan atau memelihara kegiatan yang efektif.


AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU BAGI PIMPINAN
Akuntansi Modern adalah salah satu alat yang utama bagi pimpinan dalam usaha meningkatkan efisiensi usahanya. Pimpinan perusahaan harus lebih banyak mengharapkan dari akuntan kepala, controller ketimbang para pejabat lainnya, untuk memperoleh bantuan dalam mengarahkan mengendalikan dan melindungi perusahaan. Sejauh mengenai kiasan kapal tadi, controller bukanlah nakhoda kapal, kemudi ini dipegang oleh pimpinan tertinggi dari perusahaan. Tetapi dia dapat diibaratkan sebagai petugas penting yang memegang peta. Dia harus memberi tahu nakhoda mengenai sejauh mana pelayaran telah ditempuh, dimana kapal sedang berada, dengan kecepatan bagaimana, halangan-halangan apa yang dihadapi, penyimpangan-penyimpangan apa yang dialami dari arah semula, dimana terletak batu karang yang membahayakan, kemana kapal harus diarahkan agar dapat mencapai pelabuhan dengan selamat.
Ada yang mengatakan: "Tidak ada yang lebih membosankan daripada melihat orang bodoh sedang beraksi." Dan ada juga yang mengatakan: "Dari segi moral, seseorang tidak berhak mengambil keputusan atas dasar perasaan mengenai sesuatu hal yang seharusnya dapat ditetapkan berdasarkan kenyataan." Ini berarti tidak ada tempat pimpinan bagi tukang ramal dalam perusahaan modern. Manajer yang sukses harus mengetahui dan menggunakan alat-alat pedoman dan pengendalian yang dikuasainya. Akuntansi modern dan data statistik merupakan alat-alat yang digunakan pimpinan perusahaan dalam mengarahkan dan mengendalikan operasi-operasi perusahaan yang tidak dapat diarnati dan diawasi secara langsung. Tidak diragukan lagi, bahwa pimpinan yang telah diberi informasi dengan baik mengenai operasi-operasi, berada dalam posisi yang terbaik untuk mengambil tindakan-tindakan positif yang dapat membantunya dalam mengelola perusahaan secara menguntungkan.


Perusahaan dan Tujuan Ekonomi Nasional

Pandangan utama buku ini adalah pandangan yang dilihat dari dalam perusahaan. Namun perusahaan biasanya harus beroperasi dalam lingkungan ekonomi, politik, dan sosial yang luas dan selalu berubah-ubah. Sementara masalah-masalah nasional yang menyangkut lingkungan tidak akan kita bahas secara khusus. Adalah tugas manajer perusahaan yang sukses untuk menyadari dan memperhatikan tujuan atau misi pokok dari perusahaan dan sarana untuk mencapainya sejalan dengan tujuan-tujuan sosial dan ekonomi dari masyarakat di mana perusahaan itu berada. Berdasarkan alasan ini, maka akan disinggung beberapa tujuan nasioanl dan faktor-faktor yang harus dimonitor untuk memberikan pandangan luas yang diperlukan dalam melaksanakan fungsi controllership.

Tujuan-tujuan pokok ekonomi (sebagaimana sistem ekonomi yang berlaku di Amerika Serikat, dan juga di Eropa maupun Indonesia),dapat dikatakan meliputi tujuan-tujuan nasional sebagai berikut :
  1. Melindungi sistem perekonomian kita terhadap persaingan sistem - sistem idiologi yang ada di dunia.
  2. Suatu standar hidup yang semakin tinggi sehubungan dengan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk baik sektor publik mau pun swasta.
  3. Suatu tingkat kesempatan kerja yang tinggi untuk memaksimisasikan penggunaan sumber dari tenaga kerja,
  4. Akan tetapi, persaingan yang bebas dan tanpa ikatan itu perlu mempunyai kendala untuk mempertahankan efektifitas ekonomi.
  5. Suatu laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan kontinue.
  6. Memelihara kekuatan fiskal.
  7. Menekan fluktuasi-fluktuasi konjungtur dalam kegiatan ekonomi.

Untuk mengintegrasikan tujuan-tujuan nasional ini, atau tujuan-tujuan nasional lain, diperlukan suatu pengertian yang lebih baik dan penyediaan informasi yang perlu untuk memonitor hal-hal sebagai berikut:
  1. Pengaruh dari kebijakan moneter dan fiskal.
  2. Status politk dan ekonomi
  3. Peranan tenaga kerja, modal, perubahan teknologi, dan manajemen dalam membantu pertumbuhan ekonomi.
  4. Sifat dan fungsi laba.
  5. Aksi timbal balik an tara biaya dan laba.
  6. Sifat, fungsi dan strategi persaingan.
  7. Peranan timbal balik antara pemerintah, tenaga kerja dan perusahaan.
  8. Arah dan tingkat perubahan teknologi dan sosial.
Dalam pengertian yang lebih luas, pimpinan keuangan atau akuntansi yang berhasil harus menyadari adanya kebutuhan-kebutuhan akan informasi dalam bidang-bidang ini, agar dapat mengintegrasikan secara wajar data yang relevan ke dalam laporan-laporan keuangan.

Proses Manajemen
Sebagai suatu alat bantu bagi pimpinan, suatu sistem akuntansi yang baik harus mengenal eleman-elemen dan proses manajemen agar dapat membantu dalam komunikasi yang efektif.
Pekerjaan dari seorang manajer yang professional dapat dipisahkan menjadi empat fungsi atau golongan kegiatan tersendiri sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (Organizing), termasuk susunan kepegawaian yang wajar.
3. Pengarahan (directing)
4. Pengukuran (measuring).

Tentu saja dalam kenyataannya operasi-operasi ini saling berhubungan dan tidak perlu terpisah sepenuhnya dalam urutan waktu. Keempat elemen itu merupakan bagian dari seluruh proses pengelolaan, dan dalam suatu lingkungan kerja yang praktis tidak dapat dipisahkan dengan jelas satu sarna lainnya.

Mengukur Manajemen Perusahaan
Mengukur manajemen berarti mengukur keberhasilan pimpinan dalam mengelola perusahaan. Terdapat banyak ukuran untuk melihat keberhasilan perusahaan, tetapi suatu klasifikasi dengan ujung tombak dengan berbagai ukuran khusus seperti yang tertera dibawah ini, dapat dianjurkan sebagai dasar dalam mengembangkan suatu sistem informasi manajemen :

I. Ukuran-ukuran mengenai kemampulabaan (profitability)
  • Persentase hasil pengembalian terhadap penjualan bersih.
  • Persentase hasil pengembalian terhadap total harta (atau terhadap modal dalam pengertian ekonomi).
  • Persentase pengembalian terhadap modal sendiri.
  • Persentase dari pengembalian terhadap total kapitalisasi (pada modal sendiri plus hutang jangka panjang)

2. Ukuran-ukuran mengenai perturnbuhan (growth)
  • Persentase kenaikan penjualan bersih.
  • Persentase kenaikan jumlah laba bersih.
  • Persentase kenaikan pendapatan per saham.

3. Ukuran-ukuran lain
  • Penjualan per pegawai.
  • Produktivitas, yaitu banyaknya satuan produksi per jam kerja manusia, dan lain-lain.
  • Citra masyarakat.
  • Citra dari sudut pandang para pegawai.
  • Bagian pasar (market share) yang dikuasai.

Mungkin setiap ukuran ini mempunyai kegunaannya masing-rnasing. Tetapi pada akhirnya yang menjadi pertimbangan dalam mengembangkan suatu sistem informasi keuangan adalah sikap dari direktur utama terhadap kriteria yang dianggap penting.

Informasi Akuntansi untuk Pengambilan Keputusan Perusahaan
Sistem informasi keuangan merupakan suatu metode yang teratur untuk memperoleh dan menyediakan data keuangan yang diperlukan oleh masing-masing manajer untuk mengambil keputusan perusahaan yang menjadi tanggung jawab para manajer itu.

Seharusnya jelas bahwa informasi keuangan adalah penting sekali bagi proses manajemen, dan bahwa suatu metode yang ekonomis dan teratur penting untuk memperoleh data yang diperlukan untuk meneapai laba yang diinginkan perusahaan, Sistem informasi akuntansi dan keuangan harus dibangun sesuai dengan kebutuhan para pemakainya, dan bukan sesuai dengan wujud computer dan cita-cita dari seorang spesialis sistem yang penuh dengan angan-angan.

No comments:

Post a Comment