Friday, 11 January 2013

MOTIVASI

·       Definisi :
berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi diartikan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kondisi/kegiatan yang berlangsung secara sadar (As’ad)
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo)

·       Pandangan Motivasi dalam Organisasi
Model Tradisional
terdiri dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.
         
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efisiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan/jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara

Model Hubungan Manusiawi
Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadai.
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Mayo dan lain-lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
               
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan pada kelompok-kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi

Model Sumber Daya Manusia
para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan  para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan manusiawi. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
·       Teori Motivasi
Teori Isi
Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need theories),
adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan "apa" dari motivasi.
Teori-teori yang sangat terkenal diantaranya :
1) hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow,
2) Frederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis, dan
3) teori prestasi dari penults dan peneliti David McClelland

Teori-teori isi
1.      Teori Kebutuhan dari Maslow
menentukan bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki, yaitu :
1.      Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya.
2.     Kebutuhan keamanan  (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan
3.     Kebutuhan sosial  (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4.     Kebutuhan penghargaan  (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status, kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi
5.     Kebutuhan aktualisasi diri  (self-actualization needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, untuk pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri

Menurut Maslow, kebutuhan manusia berada pada tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis. Setelah kebutuhan pertama ini terpenuhi atau terpuaskan, barulah menginjak pada kebutuhan kedua (lebih tinggi), yaitu kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ketiga baru dilaksanakan setelah  kebutuhan kedua terpenuhi. Proses seperti ini berjalan terus sampai akhirnya terpenuhi kebutuhan kelima (aktualisasi diri).


2.     Teori ERG Aldefer
sependapat dengan Teori kebutuhan Maslow bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu herarkhi tetapi menurut Alderfer herarkhi kebutuhan hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu:
1.      Eksistensi ( E ): yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti: makanan, minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.
2.     Keterkaitan (R) : yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
3.     Pertumbuhan (G) : yaitu kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi (sumbangan) yang kreatifdan produktif

3.     Teori Dua Faktor dari Herzberg
sebagaimana dikutip dari Nawawi (2001) teori dua faktor tersebut dikatakan sebagai suatu teori yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan teori ini menekankan pentingnya menciptakan /  mewujudkan keseimbangan antara dua faktor :
1.      Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator), faktor ini antara lain adalah faktor prestasi (achievement), faktor pengakuan / penghargaan, factor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya
2.     Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factors). Faktor ini dapat berbentuk upah / gaji, pengaruh antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan

Jadi secara ringkas, penemuan penting dalam penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah, bahwa faktor hygiene mempengaruhi ketidakpuasaan kerja. Faktor-faktor hygiene membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan faktor-faktor motivasional membuat individu senang dengan pekerjaannya. Oleh sebab itu manajer seharusnya memahami faktor-faktor apa yang membuat karyawan senang atau tidak senang

4.     Teori Prestasi (Achievement) Dari Mc Clelland
·       Need for achievement / kebutuhan berprestasi
·       Need for power/kebutuhan berkuasa
·       Need for affiliation/kebutuhan berafiliasi


Teori Proses
Teori-teori proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana  perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek "bagaimana" dari motivasi.
Teori-teori yang termasuk kategori teori teori proses adalah
1.      Teori Pengharapan (Victor Vroom)
Dalam hubungan dengan motivasi, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi karyawan yang produktif jika ia melihat adanya hubungan yang erat pada usaha-usaha yang dilakukan dengan hasil yang akan diperoleh atau dengan kata lain terdapat probabilitas yang tinggi terhadap imbalan yang akan diterima sebagai akibat dari usaha yang dilakukan (Vroom, dalam Handoko, 2001)

2.     Teori pembentukan perilaku (Skinner)
Skinner mengemukakan pendekatan lain terhadap motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja.  Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang

3.     Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori ini menunjukan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara 1) masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, dengan 2) hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama 

·       Definisi :
berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi diartikan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kondisi/kegiatan yang berlangsung secara sadar (As’ad)
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo)

·       Pandangan Motivasi dlm Orgns
Model Tradisional
terdiri dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.
         
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efisiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan/jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara

Model Hubungan Manusiawi
Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadai.
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Mayo dan lain-lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
               
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan pada kelompok-kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi

Model Sumber Daya Manusia
para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan  para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan manusiawi. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
·       Teori Motivasi
Teori Isi
Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need theories),
adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan "apa" dari motivasi.
Teori-teori yang sangat terkenal diantaranya :
1) hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow,
2) Frederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis, dan
3) teori prestasi dari penults dan peneliti David McClelland

Teori-teori isi
1.      Teori Kebutuhan dari Maslow
menentukan bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki, yaitu :
1.      Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya.
2.     Kebutuhan keamanan  (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan
3.     Kebutuhan sosial  (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4.     Kebutuhan penghargaan  (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status, kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi
5.     Kebutuhan aktualisasi diri  (self-actualization needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, untuk pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri

Menurut Maslow, kebutuhan manusia berada pada tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis. Setelah kebutuhan pertama ini terpenuhi atau terpuaskan, barulah menginjak pada kebutuhan kedua (lebih tinggi), yaitu kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ketiga baru dilaksanakan setelah  kebutuhan kedua terpenuhi. Proses seperti ini berjalan terus sampai akhirnya terpenuhi kebutuhan kelima (aktualisasi diri).


2.     Teori ERG Aldefer
sependapat dengan Teori kebutuhan Maslow bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu herarkhi tetapi menurut Alderfer herarkhi kebutuhan hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu:
1.      Eksistensi ( E ): yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti: makanan, minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.
2.     Keterkaitan (R) : yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
3.     Pertumbuhan (G) : yaitu kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi (sumbangan) yang kreatifdan produktif

3.     Teori Dua Faktor dari Herzberg
sebagaimana dikutip dari Nawawi (2001) teori dua faktor tersebut dikatakan sebagai suatu teori yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan teori ini menekankan pentingnya menciptakan /  mewujudkan keseimbangan antara dua faktor :
1.      Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator), faktor ini antara lain adalah faktor prestasi (achievement), faktor pengakuan / penghargaan, factor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya
2.     Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factors). Faktor ini dapat berbentuk upah / gaji, pengaruh antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan

Jadi secara ringkas, penemuan penting dalam penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah, bahwa faktor hygiene mempengaruhi ketidakpuasaan kerja. Faktor-faktor hygiene membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan faktor-faktor motivasional membuat individu senang dengan pekerjaannya. Oleh sebab itu manajer seharusnya memahami faktor-faktor apa yang membuat karyawan senang atau tidak senang

4.     Teori Prestasi (Achievement) Dari Mc Clelland
·       Need for achievement / kebutuhan berprestasi
·       Need for power/kebutuhan berkuasa
·       Need for affiliation/kebutuhan berafiliasi


Teori Proses
Teori-teori proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana  perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek "bagaimana" dari motivasi.
Teori-teori yang termasuk kategori teori teori proses adalah
1.      Teori Pengharapan (Victor Vroom)
Dalam hubungan dengan motivasi, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi karyawan yang produktif jika ia melihat adanya hubungan yang erat pada usaha-usaha yang dilakukan dengan hasil yang akan diperoleh atau dengan kata lain terdapat probabilitas yang tinggi terhadap imbalan yang akan diterima sebagai akibat dari usaha yang dilakukan (Vroom, dalam Handoko, 2001)

2.     Teori pembentukan perilaku (Skinner)
Skinner mengemukakan pendekatan lain terhadap motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja.  Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang

3.     Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori ini menunjukan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara 1) masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, dengan 2) hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama 

Manfaat dan Kelemahan Perencanaan

Manfaat Perencanaan
Ú Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
Ú Manajer dapat memahami keseluruhan gambaran dengan lebih jelas
Ú Penempatan tanggung jawab lebih tepat
Ú Memudahkan dalam koordinasi
Ú Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
Ú Menghemat waktu, usaha dan dana

Kelemahan Perencanaan
Ú Perencanaan mungkin berlebihan dari kenyataan
Ú Perencanaan cenderung menunda kegiatan
Ú Membatasi manajemen dalam berinisiatif dan berinovatif
Ú Kadang hasil yang paling baik didapat oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan masalah pada saat masalah itu terjadi 

Koordinasi

Koordinasi (coordination) adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (de-partemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk men-capai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu-individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan (Handoko, 2001)

James D. Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara satuan-satuan organisasi :
1.    Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependence), bila satuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2.    Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependence), di mana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dahulu sebelum satuan yang lain dapat bekerja.
3.    Saling ketergantungan timbal balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi
 Rentang Manajemen :
       Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.  Rentang manajemen juga dapat berarti jumlah bawahan yang secara langsung memberikan laporan kepada seorang manajer tertentu (Handoko, 2001)
       Henri Fayol mengemukakan bahwa jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas produksi dalam organisasi adalah 20 – 30 karyawan, sedangkan setiap kepala pengawas dapat mengawasi hanya 3 atau 4 pengawas produksi.

Rentang Manajemen Lebar Versus Sempit
  Alasan digunakannya rentang manajemen yang melebar (pilihan pertama) adalah bahwa tingkatan hirarki yang semakin tinggi cenderung mengurangi kecepatan waktu penyebaran informasi dari atas ke bawah. Lebih lanjut, lebih banyak jumlah tingkatan yang harus dilalui informasi, lebih besar kemungkinan penyimpangan atau distorsi. Penambahan tingkatan manajemen juga memakan biaya, karena memerlukan penambahan gaji manajerial. Rentang manajemenyang melebar berarti penggunaan sumber daya manajer secara efisien.
  Alasan digunakannya rentang manajemen yang menyempit (pilihan kedua) adalah bahwa pada umumnya moral dan produktifitas karyawan akan meningkat dalam organisasi-organisasi kecil daripa dadalam organisasi-organisasi besar. Penggunaan rentangan yang terlalu melebar berarti bahwa manajer tidak akan dapat menjalankan fongsinya dengan efektif, dan mencurahkan perhatiannya kepada seluruhbawahan secara perseorangan. Koordinasi dan kooperasi berkembangbaik, karena setiap individu harus mengelola fungsi sendiri dan de-ngan bantuan minimum dari atasan 

Delegasi

Delegasi didefinisikan sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses di mana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1.  Pendelegasi menetapkan dan memberikan tujuan dan tugas kepada bawahan.
2.  Pendelegasi melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.
3. Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan kewajiban atau tanggung jawab.
4. Pendelegasi menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.

Sentralisasi VS Desentraliasi
       Delegasi biasanya berhubungan dengan seberapa jauh manajer mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada bawahan yang secara langsung melapor kepadanya, desentralisasi adalah konsep yang lebih luas dan berhubungan dengan seberapa jauh manajemen puncak mendelegasikan wewenang ke bawah ke divisi-divisi, cabang-cabang atau satuan-satuan organisasi tingkat lebih bawah lainnya.
  Sentralisasi adalah pemusatan kekuasaan dan wewenang pada tingkatan atas suatu organisasi. Desentralisasi adalah penyebaran atau pelimpahan secara meluas kekuasaan dan pembuatan keputusan ke tingkatan-tingkatan organisasi yang lebih rendah.
  Keuntungan-keuntungan desentralisasi adalah sama dengan keuntungan-keuntungan delegasi, yaitu mengurangi beban manajer puncak, memperbaiki pembuatan keputusan karena dilakukan dekat dengan permasalahan, meningkatkan latihan, moral dan inisiatif manajemen bawah, dan membuat lebih fleksibel dan lebih cepat dalam pembuatan keputusan. Keuntungan-keuntungan ini tidak berarti bahwa desentralisasi "baik" dan sentralisasi "jelek", karena tidak ada organisasi yang sepenuhnya dapat disentralisasi atau di desentralisasi. Oleh sebab itu, pertanyaannya adalah bukan apakah organisasi harus didesentralisasi, tetapi sampai seberapa jauh desentralisasi perlu dilakukan.

ORGANISASI

Unsur-Unsur Organisasi
Ú  Manusia
Ú  Sasaran / tujuan
Ú  Tempat kedudukan
Ú  Pekerjaan
Ú  Teknologi
Ú  Struktur
Ú  lingkungan
Asas-Asas Organisasi
l  Pembagian Kerja
l  Kesatuan Komando :melihat kematangan bawahan,prinsipnya bawahan dapat komando 1 pemimpin
l  Wewenang dan Tanggung jawab :hak yang dimiliki seseorang untuk memerintah yang jadi tugasnya
l  Asas Koordinasi : pengintegrasian antar bagian/fungsi yang sejenis
l  Asas Perkecualian : tidak saama keputusan dilak pimpinan,apabila keputusan itu tidak strategis maka diserahkan ke bawahan
l  Rentang Kendali : seberapa banyak bawahan mampu diarahkan/diawasi oleh pimpinan
Lingkungan Eksternal Organisasi
Para Pesaing : lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dan norma-norma perilaku orang pesaing, dengan pemahaman ini orang akan dapat mengetahui posisi pesaingnya. Misal dengan harga yang sama perusahaan harus mampu menciptakan perbedaan-perbedaan dalam pembungkusan, pelayanan, atau promosi, pemahaman arena, sifat persaingan serta kelemahan dan kekuatan pesaing memungkinkan perusahaan harus mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif & efisien.

Penyedia : sangat tergantung pada sumber-sumber dari sumber dayanya untuk bahan baku (mentah), bahan pembantu, pelayanan, energi dan peralatan yang digunakan untuk memproduksi keluaran.

Langganan :  manager pemasaran menganalisa profil langganan sekarang & potensial serta kondisi pasar & mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan. Berdasarkan hasil analisa itu, analisa ini juga mengantisipasi perubahan perilaku pasar/langganan dan mengarahkan pengalokasian sumber daya sesuai kebutuhan & keinginan langganan. dalam persaingan yang ketat, melalui pemuasan kebutuhan & keinginan langgananlah, perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, berkembangan & mendapatkan keuntungan

Pasar tenaga kerja : memerlukan berbagai karyawan dengan bermacam-macam ketrampilan, kemampuan dan pengalaman, sehingga orang. Perlu menggunakan banyak saluran untuk menarik dan mendapatkan karyawan-karyawan tersebut

Perwakilan Pemerintah : hubungan berkembang semakin kompleks, biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi orang, dalam operasinya, prosedur-prosedur perijinan dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. Sering menjadi penyedia & kreditur “besar” bagi perusahaan.

Lem Keu: bergantung pada ini seperti bank-bank komersial, instansi dan perusahaan-perusahaan asuransi termasuk pasar modal untuk menjaga & memperluas kegiatan-kegiatanya. kebutuhan jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya. jangka panjang untuk membangun fasilitas baru.

Fungsi Manajemen

Fungsi Manajemen
Skinner :
l  Perencanaan
l  Pengorganisasian
l  Pengerjaan
l  Pengarahan
l  Pengendalian
Terry :
l  Perencanaan
l  Pengorganisasian
l  Pengerjaan
l  Pengarahan
l  Pengendalian
Fayol :
l  Planning
l  Organizing
l  Commanding
l  Coordinating
l  Controling
Koontz :
l  Planning
l  Organizing
l  Staffing
l  Directing
l  Controling

  1. Perencanaan
Perencanaan merupakan fungsi paling awal yang merupakan pedoman ke arah mana tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.  Dengan perencanaan ini dapat dikurangi ketidakpastian, lebih mengarahkan perhatian pada tujuan dan lebih memudahkan dalam pengawasan
  1. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang mengelompokan orang dan memberikan tugas, menjalankan tugas misi
  1. Susunan Kepegawaian
Staffing merupakan fungsi manajemen untuk menyeleksi, menempatkan, melatih dan mengembangkan pegawai
  1. Pengarahan
Directing merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan dan memberikan perintah.  Melalui pengarahan, penyimpangan dari rencana yang telah disusun akan diperkecil juga memudahkan manajemen untuk melakukan evaluasi
  1. Controling
Pengendalian merupakan suatu proses untuk memastikan bahwa aktivitas aktual perusahaan sesuai dengan yang telah direncanakan 

MANAJEMEN

Definisi Manajemen
®  Manajemen merupakan seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Mary parker)
®  Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu Hasibuan)
®  Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian yang diikuti secara berurutan dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula (George R. Terry)

Kesimpulan
®  Manajemen selalu diterapkan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia.
®  Adanya tujuan yang ingin dicapai
®  Manajemen sebagai suatu seni dan proses

Pentingnya Manajemen
Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat, dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan (Malayu Hasibuan)

Management Resources (6M)
®  Man
®  Money
®  Material
®  Methods
®  Market
®  Machines

Manajemen Sebagai Ilmu dan Seni
Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana mahusia bekerja bersama untuk  mencapal tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat.
Syarat llmu :
®  Telah dipelajari untuk waktu yang lama
®  Telah diorganisasi menjadi rangkaian teori
®  Selalu diuji dalam praktek
®  Memerlukan disiplin ilmu lain
Dalam aspek POAC manajer menggunakan pendekatan artistik (seni)

Ø  Manajemen merupakan seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain (Mary parker)
Ø  Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun karyawan serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin bagi masyarakat (John F. Mee)

Sunday, 6 January 2013

Perilaku Konsumen

Perilaku Konsumen
Konsumen adalah orang yang menggunakan barang – barang hasil produksi. Pada saat menjalankan aktivitas sehari – hari, antara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup, semua orang melakukan kegiatan konsumsi. Konsumsi adalah setiap kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa. Konsumsi bukan hanya berarti makan dan minum, tetapi juga berbagai kegiatan lainnya yang menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup. Konsumen memperoleh barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari produsen. Untuk menghasilkan barang dan jasa ini, produsen memerlukan faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan sebagainya. Dan faktor produksi ini terdapat dalam rumah tangga konsumen.
Akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak – banyaknya agar diperoleh kepuasan yang maksimal disisi lainnya, maka timbullah perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Dua pendekatan perilaku konsumen
1.      Pendekatan Marginal Utility (Cardinal)
Menurut pendekatan ini kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut :
Ø  Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
Ø  Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
Ø  Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
Ø  Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka..
Ø  Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4 …. Xn dan sebaliknya.
Bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (utility) setiap konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain (bersifat cardinal)
-          Utility bisa diukur dengan uang
-          Hukum Gossen ( Law of diminishing marginal utility) berlaku, bahwa semakin banyak suatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan
-          Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasaan total yang maksimun
2.      Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Dalam pendekatan ini daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah independent curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah :
Ø  Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.
Ø  Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya.
Ø  Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya.
Ø  Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka.
Ø  Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
Ø  Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C

Tidak memerlukan anggapan bahwa kepuasan konsumen bisa diukur, anggapan yang diperlukan adalah bahwa tingkat kepuasan konsumen bisa dikatakan lebih tinggi atau lebih rendah (bersifat ordinal)
Indifference curva adalah konsumsi (pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama.
-          Konsumen menpunyai pola prefesensi akan barang barang konsumsi (misalkan X dan Y) yang bisa dinyatakan dalam bentuk indifference curve
-          Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
-          Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum

Persamaan:
Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility)
Perbedaan:
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama .

Saturday, 5 January 2013

PERUSAHAAN DALAM SISTEM SOSIAL

Pengertian Persahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat
Pelaku bisnis :
·         Pemilik adalah orang yang menginvestasikan uang dalam suatu kegiatan  bisnis dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dari uang atau modal yang ditanamkan tersebut.
·         Manajer yaitu orang yang bertanggung jawab terhadap kinerja, perusahaan, bertanggung jawab atas pencapaian keuntungan perusahaan, pertumbuhan perusahaan serta pertanggung jawaban sosial.
·         Tenaga kerja adalah individu yang menawarkan keterampilan dan kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa agar perusahaan dapat meraih keuntungan dan untuk itu individu tersebut akan memperoleh upah/gaji sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya.
·         Konsumen adalah individu atau bisnis yang membeli produk atau jasa yang dihasilkan suatu perusahaan untuk pemakaian pribadi.
Sumber-sumber ekonomi :
     ·         Manusia (Men), di sini tidak hanya berperan sebagai tenaga kerja di perusahaan namun berperan  sebagai konsumen dari produk perusahaan.
·         Uang (Money) atau modal usaha, yaitu sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk membuat produk lain.
·         Material(Materials), ini sangat berpengaruh sekali terhadap kelancaran proses produksi, sebab merupakan faktor pendukung utama dalam proses produksi.
·         Metode (Methods), yaitu merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif misalkan pengambilan keputusan, pemberian ide atau inisiatif dan pemikiran yang kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar.
Kewirausahaan adalah suatu profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat digali dari rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek.
Fungsi yang dilakukan oleh seorang wirausahawan :
      -          Mengidentifikasikan kesempatan
-          Mengumpulkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
-          Menarik investasi/dana dari perorangan atau lembaga keuangan
-          Melaksanakan proses produksi atau perdagangan
-          Menanggung resiko
Ciri kepribadian dari seorang wirausahawan :

      1.     Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan tujuan usahanya
2.       Berani menanggung resiko
3.       Gigih dan bekerja keras
4.       Bersemangat dan gesit dalam berusaha
5.       Ia tidak terikat secara ketat terhadap rencananya
6.       Percaya pada diri sendiri
7.       Berusaha meningkatkan pengetahuannya
8.       Memiliki kecakapan untuk memimpin
9.       Sebagai pembaharu (inavator)
10.   Pemburu Keberhasilan