Friday, 11 January 2013

MOTIVASI

·       Definisi :
berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi diartikan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kondisi/kegiatan yang berlangsung secara sadar (As’ad)
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo)

·       Pandangan Motivasi dalam Organisasi
Model Tradisional
terdiri dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.
         
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efisiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan/jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara

Model Hubungan Manusiawi
Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadai.
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Mayo dan lain-lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
               
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan pada kelompok-kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi

Model Sumber Daya Manusia
para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan  para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan manusiawi. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
·       Teori Motivasi
Teori Isi
Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need theories),
adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan "apa" dari motivasi.
Teori-teori yang sangat terkenal diantaranya :
1) hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow,
2) Frederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis, dan
3) teori prestasi dari penults dan peneliti David McClelland

Teori-teori isi
1.      Teori Kebutuhan dari Maslow
menentukan bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki, yaitu :
1.      Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya.
2.     Kebutuhan keamanan  (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan
3.     Kebutuhan sosial  (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4.     Kebutuhan penghargaan  (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status, kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi
5.     Kebutuhan aktualisasi diri  (self-actualization needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, untuk pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri

Menurut Maslow, kebutuhan manusia berada pada tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis. Setelah kebutuhan pertama ini terpenuhi atau terpuaskan, barulah menginjak pada kebutuhan kedua (lebih tinggi), yaitu kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ketiga baru dilaksanakan setelah  kebutuhan kedua terpenuhi. Proses seperti ini berjalan terus sampai akhirnya terpenuhi kebutuhan kelima (aktualisasi diri).


2.     Teori ERG Aldefer
sependapat dengan Teori kebutuhan Maslow bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu herarkhi tetapi menurut Alderfer herarkhi kebutuhan hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu:
1.      Eksistensi ( E ): yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti: makanan, minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.
2.     Keterkaitan (R) : yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
3.     Pertumbuhan (G) : yaitu kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi (sumbangan) yang kreatifdan produktif

3.     Teori Dua Faktor dari Herzberg
sebagaimana dikutip dari Nawawi (2001) teori dua faktor tersebut dikatakan sebagai suatu teori yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan teori ini menekankan pentingnya menciptakan /  mewujudkan keseimbangan antara dua faktor :
1.      Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator), faktor ini antara lain adalah faktor prestasi (achievement), faktor pengakuan / penghargaan, factor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya
2.     Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factors). Faktor ini dapat berbentuk upah / gaji, pengaruh antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan

Jadi secara ringkas, penemuan penting dalam penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah, bahwa faktor hygiene mempengaruhi ketidakpuasaan kerja. Faktor-faktor hygiene membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan faktor-faktor motivasional membuat individu senang dengan pekerjaannya. Oleh sebab itu manajer seharusnya memahami faktor-faktor apa yang membuat karyawan senang atau tidak senang

4.     Teori Prestasi (Achievement) Dari Mc Clelland
·       Need for achievement / kebutuhan berprestasi
·       Need for power/kebutuhan berkuasa
·       Need for affiliation/kebutuhan berafiliasi


Teori Proses
Teori-teori proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana  perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek "bagaimana" dari motivasi.
Teori-teori yang termasuk kategori teori teori proses adalah
1.      Teori Pengharapan (Victor Vroom)
Dalam hubungan dengan motivasi, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi karyawan yang produktif jika ia melihat adanya hubungan yang erat pada usaha-usaha yang dilakukan dengan hasil yang akan diperoleh atau dengan kata lain terdapat probabilitas yang tinggi terhadap imbalan yang akan diterima sebagai akibat dari usaha yang dilakukan (Vroom, dalam Handoko, 2001)

2.     Teori pembentukan perilaku (Skinner)
Skinner mengemukakan pendekatan lain terhadap motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja.  Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang

3.     Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori ini menunjukan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara 1) masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, dengan 2) hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama 

·       Definisi :
berasal dari kata motif (motive) yang berarti dorongan, sebab seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi diartikan suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kondisi/kegiatan yang berlangsung secara sadar (As’ad)
Motivasi adalah faktor yang mendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu (Martoyo)

·       Pandangan Motivasi dlm Orgns
Model Tradisional
terdiri dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan harus dilakukan dan digunakannya sistem pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja lebih banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.
         
Pandangan tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat dimotivasi dengan penghargaan berujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif. Sejalan dengan meningkatnya efisiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan/jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah kecil dan sementara

Model Hubungan Manusiawi
Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadai.
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi. Mayo dan lain-lainnya juga percaya bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka merasa berguna dan penting.
               
Sebagai hasilnya, para karyawan diberi berbagai kebebasan untuk membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya. Perhatian yang lebih besar diarahkan pada kelompok-kelompok kerja organisasi informal. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi

Model Sumber Daya Manusia
para teoritisi seperti McGregor dan Maslow, dan  para peneliti seperti Argyris dan Likert, melontarkan kritik kepada model hubungan manusiawi. Model ini menyatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti.
·       Teori Motivasi
Teori Isi
Teori-teori isi (content theories), kadang-kadang disebut teori-teori kebutuhan (need theories),
adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan "apa" dari motivasi.
Teori-teori yang sangat terkenal diantaranya :
1) hirarki kebutuhan dari psikolog Abraham H. Maslow,
2) Frederick Herzberg dengan teori motivasi pemeliharaan atau motivasi higienis, dan
3) teori prestasi dari penults dan peneliti David McClelland

Teori-teori isi
1.      Teori Kebutuhan dari Maslow
menentukan bahwa ada 5 kebutuhan dasar manusia yang membentuk hirarki, yaitu :
1.      Kebutuhan fisiologis (phisiological needs), yaitu kebutuhan seperti rasa lapar, haus, seks, perumahan, tidur dan sebagainya.
2.     Kebutuhan keamanan  (safety needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan dari pekerjaan
3.     Kebutuhan sosial  (social needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, persahabatan dan kasih sayang.
4.     Kebutuhan penghargaan  (esteem needs), yaitu kebutuhan akan status, kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi
5.     Kebutuhan aktualisasi diri  (self-actualization needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, untuk pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok, serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri

Menurut Maslow, kebutuhan manusia berada pada tingkat pertama, yaitu kebutuhan fisiologis. Setelah kebutuhan pertama ini terpenuhi atau terpuaskan, barulah menginjak pada kebutuhan kedua (lebih tinggi), yaitu kebutuhan akan keamanan. Kebutuhan ketiga baru dilaksanakan setelah  kebutuhan kedua terpenuhi. Proses seperti ini berjalan terus sampai akhirnya terpenuhi kebutuhan kelima (aktualisasi diri).


2.     Teori ERG Aldefer
sependapat dengan Teori kebutuhan Maslow bahwa setiap orang mempunyai kebutuhan yang tersusun dalam suatu herarkhi tetapi menurut Alderfer herarkhi kebutuhan hanya meliputi tiga perangkat kebutuhan yaitu:
1.      Eksistensi ( E ): yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti: makanan, minuman, udara, upah, dan kondisi kerja.
2.     Keterkaitan (R) : yaitu kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial dan hubungan antar pribadi yang bermanfaat.
3.     Pertumbuhan (G) : yaitu kebutuhan di mana individu merasa puas dengan membuat suatu kontribusi (sumbangan) yang kreatifdan produktif

3.     Teori Dua Faktor dari Herzberg
sebagaimana dikutip dari Nawawi (2001) teori dua faktor tersebut dikatakan sebagai suatu teori yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja. Dalam implementasinya di lingkungan sebuah organisasi/ perusahaan teori ini menekankan pentingnya menciptakan /  mewujudkan keseimbangan antara dua faktor :
1.      Faktor sesuatu yang dapat memotivasi (motivator), faktor ini antara lain adalah faktor prestasi (achievement), faktor pengakuan / penghargaan, factor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja khususnya
2.     Kebutuhan kesehatan lingkungan kerja (hygiene factors). Faktor ini dapat berbentuk upah / gaji, pengaruh antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan

Jadi secara ringkas, penemuan penting dalam penelitian Herzberg dan kawan-kawannya adalah, bahwa faktor hygiene mempengaruhi ketidakpuasaan kerja. Faktor-faktor hygiene membantu individu untuk menghilangkan ketidaksenangan, sedangkan faktor-faktor motivasional membuat individu senang dengan pekerjaannya. Oleh sebab itu manajer seharusnya memahami faktor-faktor apa yang membuat karyawan senang atau tidak senang

4.     Teori Prestasi (Achievement) Dari Mc Clelland
·       Need for achievement / kebutuhan berprestasi
·       Need for power/kebutuhan berkuasa
·       Need for affiliation/kebutuhan berafiliasi


Teori Proses
Teori-teori proses (process theories) berkenaan dengan bagaimana  perilaku dimulai dan dilaksanakan atau menjelaskan aspek "bagaimana" dari motivasi.
Teori-teori yang termasuk kategori teori teori proses adalah
1.      Teori Pengharapan (Victor Vroom)
Dalam hubungan dengan motivasi, teori ini mengatakan bahwa seseorang akan dapat menjadi karyawan yang produktif jika ia melihat adanya hubungan yang erat pada usaha-usaha yang dilakukan dengan hasil yang akan diperoleh atau dengan kata lain terdapat probabilitas yang tinggi terhadap imbalan yang akan diterima sebagai akibat dari usaha yang dilakukan (Vroom, dalam Handoko, 2001)

2.     Teori pembentukan perilaku (Skinner)
Skinner mengemukakan pendekatan lain terhadap motivasi yang mempengaruhi dan merubah perilaku kerja.  Pendekatan ini didasarkan terutama atas hukum pengaruh yang menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan konsekuensi-konsekuensi pemuasan cenderung diulang

3.     Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori ini menunjukan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara 1) masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha, dengan 2) hasil-hasil (penghargaan-penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya untuk pekerjaan yang sama 

No comments:

Post a Comment