Walaupun neraca saldo yang kita susun sudah menunjukkan
jumlah yang sama antara sisi debet dan sisi kredit bukan berarti jurnal dan
posting telah dilakukan dengan benar. Neraca saldo masih punya keterbatasan
dalam mendeteksi kesalahan yang kita buat, karena neraca saldo akan tetap
menunjukkan jumlah sisi debet dan kredit sama bila:
(1) tidak melakukan penjurnalan atas sebuah transaksi,
(2) jurnal yang benar tidak dibukukan,
(3) sebuah jurnal dibukukan dua kali,
(4) penjurnalan dan pembukuan dilakukan tetapi pada
perkiraan yang salah, dan
(5) salah membukukan jumlah transaksi
Menemukan
Kesalahan
Bila
neraca saldo yang kita susun tidak menunjukkan jumlah seimbang antara debet dan
kredit, maka kemungkinan kita melakukan kesalahan. Jenis kesalahan yang kita
lakukan dapat berupa:
1.
Kesalahan pada saat menyusun Neraca Saldo
a. Kesalahan menjumlahkan salah satu sisi
neraca saldo
b. Jumlah saldo perkiraan salah ditulis
dalam neraca saldo
c. Saldo debet perkiraan dicatat pada
saldo kredit neraca saldo, demikian juga sebaliknya
2.
Kesalahan pada saat menghitung saldo perkiraan
a. Kesalahan dalam menghitung saldo
perkiraan
b. Salah memasukkan saldo ke kolom saldo
3.
Kesalahan pada saat membukukan transaksi ke buku besar
a. Kesalahan jumlah yang dibukukan ke
perkiraan
b. Jurnal debet dibukukan ke kredit atau
sebaliknya
c. Kelalaian membukukan jurnal.
Untuk mempermudah
mencari sebab ketidakseimbangan neraca saldo, kita dapat melakukan hal-hal
berkut ini:
1.
Jika terdapat kesalahan dalam jumlah satuan Rp10.000,00,
Rp100.000,00 atau Rp1.000.000,00, maka kita harus menjumlahkan kembali sisi
debet dan kredit dari neraca saldo dan menjumlah kembali saldo dari perkiraan.
2.
Jika selisih antara sisi debet dan kredit dapat dibagi dua,
periksalah neraca saldo untuk melihat apakah ada transaksi yang jumlahnya sama
dengan setengah dari selisih. Jadi kesalahannya adalah salah menuliskan pada
kolom debet dan kredit.
3.
Jika selisih dapat dibagi sembilan, periksalah saldo
perkiraan pada neraca saldo apakah ada saldo yang salah disalin dari saldo buku
besar, terutama kesalahan penulisan jumlah. Misalnya adalah kesalahan
menuliskan jumlah Rp216.000,00 menjadi Rp261.000,00.
4.
Jika selisih tidak dapat dibagi dua atau dibagi sembilan,
periksalah saldo yang tertulis di neraca saldo dengan semua saldo yang ada di
buku besar.
Jika semua prosedur standar di atas tidak berhasil menemukan
adanya kesalahan, biasanya dilakukan langkah-langkah berikut:
1. Ujilah akurasi dari total neraca saldo
dengan menjumlahkan kembali kolom-kolomnya
2. Bandingkan saldo perkiraan yang
terdapat neraca saldo dengan saldo dalam buku besar. Pastikan tidak ada
perkiraan yang terlewat
3. Hitung kembali saldo masing-masing
perkiraan dalam buku besar
4. Telusuri kembali posting yang telah
dilakukan dari jurnal ke buku besar
5. Uji kembali kesamaan jumlah debet dan
kredit dalam jurnal
Mengoreksi kesalahan
Apabila ditemukan
kesalahan dalam menjurnal dan/atau mem-posting, maka harus dilakukan tindakan
untuk mengoreksinya. Prosedur yang digunakan untuk mengoreksinya tergantung
pada sifat kesalahan dan kapan kesalahan tersebut ditemukan.
·
Jika
kesalahan dalam menjurnal (perkiraan
maupun jumlahnya) ditemukan sebelum jurnal tersebut diposting ke buku
besar, koreksinya bisa dilakukan dengan mencoret kesalahannya dan menuliskan
perkiraan atau jumlah yang benar di atasnya.
·
Jika
jurnal sudah benar dilakukan tapi salah dalam melakukan posting, maka posting
yang salah dapat dikoreksi dengan mencoret kesalahan tersebut dan kemudian
dilakukan posting yang benar.
·
Jika
kesalahan dalam menjurnal baru diketahui setelah dilakukan posting maka perlu dibuat jurnal koreksi dan kemudian
mem-posting jurnal tersebut. Pada prinsipnya, jurnal koreksi yang dibuat
ditambah dengan jurnal sebelumnya yang salah, akan menghasilkan jurnal yang
seharusnya.
mantap..thanks..
ReplyDeletepenjualan jasa termasuk transaksi apa yah??
ReplyDeletetp klo seimbang jumlahnya tp ada yg slah perkiraannya bagaimana...
ReplyDelete