Friday, 11 January 2013

KESALAHAN DALAM AKUNTANSI

Walaupun neraca saldo yang kita susun sudah menunjukkan jumlah yang sama antara sisi debet dan sisi kredit bukan berarti jurnal dan posting telah dilakukan dengan benar. Neraca saldo masih punya keterbatasan dalam mendeteksi kesalahan yang kita buat, karena neraca saldo akan tetap menunjukkan jumlah sisi debet dan kredit sama bila:
(1) tidak melakukan penjurnalan atas sebuah transaksi,
(2) jurnal yang benar tidak dibukukan,
(3) sebuah jurnal dibukukan dua kali,
(4) penjurnalan dan pembukuan dilakukan tetapi pada perkiraan yang salah, dan
(5) salah membukukan jumlah transaksi

Menemukan Kesalahan                                             

Bila neraca saldo yang kita susun tidak menunjukkan jumlah seimbang antara debet dan kredit, maka kemungkinan kita melakukan kesalahan. Jenis kesalahan yang kita lakukan dapat berupa:
1.     Kesalahan pada saat menyusun Neraca Saldo
a.     Kesalahan menjumlahkan salah satu sisi neraca saldo
b.     Jumlah saldo perkiraan salah ditulis dalam neraca saldo
c.     Saldo debet perkiraan dicatat pada saldo kredit neraca saldo, demikian juga sebaliknya
2.     Kesalahan pada saat menghitung saldo perkiraan
a.     Kesalahan dalam menghitung saldo perkiraan
b.     Salah memasukkan saldo ke kolom saldo
3.     Kesalahan pada saat membukukan transaksi ke buku besar
a.     Kesalahan jumlah yang dibukukan ke perkiraan
b.     Jurnal debet dibukukan ke kredit atau sebaliknya
c.     Kelalaian membukukan jurnal.

Untuk mempermudah mencari sebab ketidakseimbangan neraca saldo, kita dapat melakukan hal-hal berkut ini:
1.     Jika terdapat kesalahan dalam jumlah satuan Rp10.000,00, Rp100.000,00 atau Rp1.000.000,00, maka kita harus menjumlahkan kembali sisi debet dan kredit dari neraca saldo dan menjumlah kembali saldo dari perkiraan.
2.     Jika selisih antara sisi debet dan kredit dapat dibagi dua, periksalah neraca saldo untuk melihat apakah ada transaksi yang jumlahnya sama dengan setengah dari selisih. Jadi kesalahannya adalah salah menuliskan pada kolom debet dan kredit.
3.     Jika selisih dapat dibagi sembilan, periksalah saldo perkiraan pada neraca saldo apakah ada saldo yang salah disalin dari saldo buku besar, terutama kesalahan penulisan jumlah. Misalnya adalah kesalahan menuliskan jumlah Rp216.000,00 menjadi Rp261.000,00.
4.     Jika selisih tidak dapat dibagi dua atau dibagi sembilan, periksalah saldo yang tertulis di neraca saldo dengan semua saldo yang ada di buku besar.

Jika semua prosedur standar di atas tidak berhasil menemukan adanya kesalahan, biasanya dilakukan langkah-langkah berikut:
1.     Ujilah akurasi dari total neraca saldo dengan menjumlahkan kembali kolom-kolomnya
2.     Bandingkan saldo perkiraan yang terdapat neraca saldo dengan saldo dalam buku besar. Pastikan tidak ada perkiraan yang terlewat
3.     Hitung kembali saldo masing-masing perkiraan dalam buku besar
4.     Telusuri kembali posting yang telah dilakukan dari jurnal ke buku besar
5.     Uji kembali kesamaan jumlah debet dan kredit dalam jurnal

Mengoreksi kesalahan
Apabila ditemukan kesalahan dalam menjurnal dan/atau mem-posting, maka harus dilakukan tindakan untuk mengoreksinya. Prosedur yang digunakan untuk mengoreksinya tergantung pada sifat kesalahan dan kapan kesalahan tersebut ditemukan.
·         Jika kesalahan dalam menjurnal (perkiraan maupun jumlahnya) ditemukan sebelum jurnal tersebut diposting ke buku besar, koreksinya bisa dilakukan dengan mencoret kesalahannya dan menuliskan perkiraan atau jumlah yang benar di atasnya.
·         Jika jurnal sudah benar dilakukan tapi salah dalam melakukan posting, maka posting yang salah dapat dikoreksi dengan mencoret kesalahan tersebut dan kemudian dilakukan posting yang benar.
·         Jika kesalahan dalam menjurnal baru diketahui setelah dilakukan posting  maka perlu dibuat jurnal koreksi dan kemudian mem-posting jurnal tersebut. Pada prinsipnya, jurnal koreksi yang dibuat ditambah dengan jurnal sebelumnya yang salah, akan menghasilkan jurnal yang seharusnya. 

3 comments: