Saturday, 12 January 2013

PENGERTIAN NILAI

Di dalam Dictionary of sosciology and related sciences(kamus sosiologi yang berhubungan dengan keilmuan) dikemukakan bahwa: nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau kelompok.
Jadi nilai itu pada hakekatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukannya obyek itu sendiri. Sesuatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu. Misalnya orang itu cantik, bunga itu indah dan sebaginya.

Apa yang dimaksud dengan nilai ?
Nilai adalah segala sesuatu yang tersembunyi dibalik obyek
Contoh: Bunga indah   Mana yang obyek, mana yang Nilai ?
Bunga adalah obyek   Indah merupakan Nilai

Hierarki nilai
          Terdapat berbagai pandangan tentang nilai hal ini sangat tergantung pd titik tolak dan sudut pandangnya.
          Misalnya: kalangan materialis memendang bahwa nilai yang tertinggi adalah nilai material. Kalangan hedonis memndang nilai tertinggi dlah nilai kenikmatan.
          Yang jelas pada hakeketnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai yang bagaimana yang  ada dan berhubungan dengan manusia.

Menurut tinggi rendahnya nilai dapt dikelompokkan menjadi empat tingkatan yaitu:
        Nilai-nilai Kenikmatan: dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan, yang menyebabkan orang senang atau tidak senang
        Nilai-nilai kehidupan: dalam tingkat ini terdapat nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya, kesehatan, kesegaran jasmani, kesejahteraan umum.
        Nilai-Nilai kejiwaan: dalam tingkatan ini terdapt nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dri keadan jasmani maupun lingkungan. Nilai-nilai semacam ini adalah , Keindahan, kebenaran, dan pengetahuan murni yang dicapai dalam filsafat.
Nilai-Nilai Kerohanian : dalam tingkatan ini terdapatlah nilai-nilai yang suci dan tidak suci, nilai-nilai semacam ini terutama terdiri dari nilai-nilai pribadi.
                                                                                                          
Noto Negoro Membagi nilai menjadi tiga macam, yaitu:
        Nilai meterial: yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jsmani manusia, atau kebutuhan materiil ragawi manusia.
        Nilai Vital: yaitu segl sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakn kegiatan atau aktifitas.
        Nilai Kerohanian: yaitu segala sesutu yang berguna bagi rohani manusia
nilai kerohanian ini dapat dibedakn atas empat macam yaitu:
         Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal (ratio, budi, cipta) manusia
         Nilai keindahan, atau nilai estetis, yang bersumber pada unsur kehendak manusia.
         Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak,
         Nilai relogius ini bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.

Noto negoro berpendapat bahwa nilai-nilai pancasila tergolong nilai kerohanian, tetapi nili kerokhanin yang mengakui adanya nilai materiil dan nilai vital.
Hubungan Nilai, Norma dan moral
Sebagaimana telah dijelaskan diawal bahwa nilai adalah kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik lahir maupun batin.
Nilai berbeda dengan fakta dimana fakta dapat diobservasi melalui verivikasi empirik, sedangkan nilai bersifat abstrak yang hanya dapat dipahami, dimengerti dan dihayati oleh manusia.
Dengan demikian nilai bersifat kongkrit yaitu tidak dapat ditangkap oleh indra manusia

Hubungan antara moral dengan etika memang sangat erat sehingga kadangkala dua hal tersebut  disamakan  begitu saja.
Namun sebenarnya kedua hal tersebut sangat berbeda
:
Moral yaitu, merupakan suatu ajaran-ajaran ataupun wejangan-wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan baik lisan maupun tertulis tentang bagaimana manusia harus hidup dan bertindak agar manusia menjadi manusia yang baik.
Sedangkan etika adalah suatu cabang filsafat, yaitu suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-pndangan moral tersebut, atau dapat diartikan bahwa etik adalah sebuah ilmu pengetahuan tentang kesusilaan., oleh karena kesusilaan ini erat hubungannya dengan moralitas maka etika pada hakekatnya adalah sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.
Etika tidak berwenang menentukan apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh seseorang, wewenang seperti ini dipandang berada ditangan  pihak-pihak yang memberi ajaran moral.

No comments:

Post a Comment